House of Mirrors



***

     Ada sebuah rumah dibagian kota tua Cadiz, Spanyol, yang dikenal sebagai "La Casa de los Espejos" atau "Rumah Kaca". Rumah itu memiliki tigz lantai yang sangat megah dan elegan dengan arsitektur yang membakitkan masa lalu Spanyol. Orang-orang yang percaya hantu dan mengetahui sejarah rumah itu sangatlah bodoh, dan pada malam hari mereka selalu menghindari rumah itu.

     Legenda mengatakan bahwa, bertahun-tahun yang lalu, seorang Laksana penting dalam angkatan laut Spanyol tinggal bersama istri dan anak perempuannya. Pekerjaannya sering menjauhkannya dari keluarga dan berlayar untuk jangka waktu yang lama dan kapalnnya pun sering melakukan perjalan dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain. Perjalanannya membawa dia kebanyak negeri asing yang eksotis.

     Sang Laksamana sangat disayangi dan dihormati oleh anak perempuannya yang cantik, melebihi hidup itu sendiri. Setiap kali ia pergi, putrinya akan melambaikan tangan dengan air mata mengalir di pipinya. Dia merindukan ayahnya dibandingkan apapun di dunia ini. Putrinya mengumpulkan cermin dan sebagainnya, sebagai tanda kasih sayang untuk ayahnya, setiap kali ia pulang dari perjalanan, ayahnya akan membawakan putrinya cermin yang baru sebagai hadiah.

     Betahun-tahun telah berlalu, rumah menjadi penuh dengan hiasan dan cermin yang indah. Gadis itu menikmati saat berjalan-jalan didalam rumahnya karena bisa melihat bayangannya yang berada dalam cermin setiap hari dimanapun ia berada didalam rumahnya itu. Ayahnya sering bercerita kepada teman-temannya dan rekan-rekannya bahwa putrinya itu adalah gadis tercantik di Candiz.

     Selama bertahun-tahun, istri dari Laksamana itu berubah menjadi tua dan kehilangan kecantikan wajahnya. Dia sangat membenci dirinya setiap kali menatap kedalam cermin dan menjadi sangat cemburu kepada putrinya yang sangat cantik. Perlahan, istri Laksamana itu tenggelam kedalam depresi dan membenci putrinya sendiri. Saat sang Laksamana pergi berlayar, istrinya sering memarahi dan berkelahi dengan putrinya sendiri.

     Hubungan ibu dan anak itupun berubah menjadi kebencian yang dirahasiakan oleh sang ibu didalam hatinya yang iri kepada putrinya sendiri. Dia yakin jika suaminya itu lebih mencintai putrinya dari pada dirinya sendiri. Dibutakan oleh rasa iri, pikirannya mulai penuh dengan hal-hall yang gelap dan kejam.

     Pada saat hari Laksamana meninggalkan rumah, istrinya mulai menjalankan rencananya yang kejam. Dia memberikan putrinya minuman yang beracun. Gadis yang malang itupun meminumnya dan sangat menderita selama berhari-hari, darah mulai keluar dari mulut dan matanya. Sebelum putrinya koma dan meninggal, ibunya yakin jika putrinya itu mati ia bisa menjalin hubungannya kembali dengan suaminya.

     Ayah dari gadis itupun pulang seminggu kemudian, dan bertemu dengan istrinya didepan pintu rumah. Istrinya kemudian dengan tenang memberitahu suaminya bahwa putrinya tertular penyakit yang sangat mengerikan dan kemudian meninggal saat suaminya pergi. Setelah mendengar berita buruk itu, sang ayah pun langsung menangis. Dia benar-benar hancur, dan menghabiskan hari-hari berikutnya dengan hanya duduk di tempat tidur anak kesayangannya itu.

     Pada suatu malam, saat sang ayah mengelap air mata dari matanya, ia kebetulan melirik kesalah satu cermin yang tergantung di dinding kamar. Apa yang ia lihat membuatnya sangat ketakutan. Di cermin, berdiri sosok anak kesayangannya itu. Saat ia melihat, hal yang mengejutkan terjadi. Putrinya memberi sebuah pesan.

    Didalam cermin, ia melihat istrinya meracuni minuman dan kemudian memberikan kepada anaknya. Dia menyaksikan putrinya itu terbaring di tempat tidur, dengan mata dan mulut mengeluarkan darah, berteriak kesakitan. Disamping tempat tidurnya, istrinya diam-diam tertawa. Melihat purti kesayangannya meronta-ronta kesakitan sebelum akhirnya menyerah terhadap rasa sakit, yang bahkan tidak bisa ditahan oleh orang miskin.

     Terteguh dan penuh dengan amarah, setelah ia mengetahui kebenaran itu, sang ayah kemudian berlari menuruni tangga dan kemudian meraih istrinya  dengan tangannya. Dia memaksa istrinya untuk mengakui kejahatan yang ia lakukan dan kemudian menyeret istrinya sendiri ke kantor polisi setempat dan berbalik masuk. Istrinya dijatuhi hukuman karena telah membunuh anaknya sendiri dan kemudian dijatuhkan hukuman penjara, untuk menghabiskan sisa hari-hari dalam hidupnya dibalik jeruji penjara.

      Namun, sang ayah tidak pernah pulih dari kematian putri kesayangannya itu. Dia hanya tidak tahan tinggal dirumah dimana putrinya dibunuh dengan begitu kejam. Setiap cermin yang ada dirumah itu selalu mengingatkannya kepada putrinya yang cantik itu dan ia pun tidak mampu untuk mengatasi rasa sakit akan kehilangannya. Dia kemudian pindah rumah dan meninggalkan Candiz, untuk melupakan masa lalunya yang begitu menyakitkan. Rumah itu kemudian ditinggalkan dan tidak terurus selama berdekade-dekade, dinding dalam rumahnya pun masih ditutupi oleh cermin-cermin.

      Orang-orang yang tinggal dekat dengan rumah itu mengklaim, bahwa pada tengah malam, mereka bisa mendengar teriakan yang bergema dari rumah tua itu. Mereka mengatakan pula jika suara itu terdengar seperti rintihan rasa sakit dari seorang gadis muda.

      Beberapa orang yang berani kemudian menjelajahi bangunan itu, untuk mengetahui asal suara itu. Suara-suara itu tampaknya berasal dari lantai atas. Mereka mendengar tangisan menyedihkan yang membelah malam. Jeritan itu terdengar aneh, sepertinya jeritan itu terpantul dari cermin yang ada di tembok-tembok rumah, seolah suara itu berasal dari cermin-cermin yang ada didalam rumah.

      Satu orang yang begitu penasaran dan juga ceroboh kemudian memecahkan salah satu cermin dengan sengaja. Mereka mengatakan bahwa ketika ia mengambil serpihan kaca itu dan melihat kedalam cermin itu, serpihan cermin itu tidak memantulkan wajah mereka. Sebaliknya, terpantul dari cermin, ia merasa ngeri melihat seorang gadis mati didalam cermin. Wajahnya memperlihatkan ekspresi marah yang langsung menusuk tulang belakang dan membuat mereka berlari keluar dari rumah itu dengan penuh ketakutan, berteriak-teriak didalam rumah.

      Orang lain yang masuk kedalam rumah itu, mengatakan jika mereka melihat sekilas, dari sudut mata mereka, seorang gadis mengawasi mereka dari dalam cermin. Setelah melihat itu, beberapa dari mereka melarikan diri dari rumah itu penuh ketakutan, mengatakan jika mereka itu beruntung bisa melarikan diri dengan selamat dari rumah itu.

       Bertahun-tahun telah berlalu, sejarah 'House of Mirror' dan apa yang terjadi disana telah menyebar dari Cadiz keseluruh penjuru Meksiko. Legenda itu menjadi begitu terkenal, banyak remaja pula yang datang dari jauh hanya untuk ingin menjelajahi rumah tua itu. Bangunan yang begitu menyeramkan pada saat malam hari. Kebanyakan dari mereka ingin mencari tahu kebenaran cerita itu sendiri.

      Beberapa tahun yang lalu, beberapa orang mengatur ketempat itu. Mereka mengadakan kontes untuk melihat siapa yang paling berani tinggal didalam rumah itu paling lama. Mereka mengatakan jika kalian memasuki rumah itu walaupun hanya beberapa menit saja, kalian tidak akan berani masuk kedalam lagi untuk kedua kalinya......

***